Aku memilih untuk tidak mengibarkan bendera, cukuplah sekadar aku memahami apa itu semangat patriotik. Bukan sekadar laungan dan sambutan.
Anak - anak muda menjadi liar di malam sambutan. Maksiat bersepah mengalahkan sampah. Minuman keras laris terjual.
Dan kita diistiharkan merdeka.
Jumaat, Ogos 31, 2012
Sabtu, Ogos 18, 2012
maaf dan raya
anak kecil bermandi peluh,
tengit seluruh badan,
riang malam - malam terakhir,
bermospeda di hadapan masjid,
di dalam kampung,
boom, bang, boom,
teriakan bahan api,
ghairah anak muda,
yang sedikit tua menjadi ketua,
katanya perlu dipatuh,
anak - anak kecil,
tipu mereka kita tahu,
kerna kita juga anak - anak kecil,
sebelum kita sekarang.
Tiada lagi nawaitu untuk esok,
maaf semua.
Kampung Seberang Pumpong,
Alor Setar,
30 Ramadhan 1433h
Sabtu, 18/08/2012.
tengit seluruh badan,
riang malam - malam terakhir,
bermospeda di hadapan masjid,
di dalam kampung,
boom, bang, boom,
teriakan bahan api,
ghairah anak muda,
yang sedikit tua menjadi ketua,
katanya perlu dipatuh,
anak - anak kecil,
tipu mereka kita tahu,
kerna kita juga anak - anak kecil,
sebelum kita sekarang.
Tiada lagi nawaitu untuk esok,
maaf semua.
Kampung Seberang Pumpong,
Alor Setar,
30 Ramadhan 1433h
Sabtu, 18/08/2012.
label:
agama,
aidilfitri,
doa,
dunia,
kawan,
kehidupan,
keluarga,
makanan,
merdeka,
nikmat,
orang muda,
puisi,
ramadhan
Langgan:
Catatan (Atom)